Thursday, March 03, 2011

Laksa Penang is The Best!!

SUKA DUKA MEMASAK LAKSA PENANG


(Tulisan ini telah dimuat dalam gayatriwedotami.wordpress.com pada 26 Feb 2010)


1. Soal Selera

Saya punya semacam keyakinan bahwa “salah satu cara mengukur orang yang mudah beradaptasi dengan suatu perbedaan atau perubahan budaya orang lain adalah dengan mengukur sejauh mana seseorang mudah beradaptasi menjadi penikmat makanan dari budaya orang lain.” Anda boleh setuju dan boleh saja tidak. Lebih mudah bagi seseorang mengenakan pakaian dari kebudayaan lain, misalnya. Tetapi, tidak semudah seseorang jatuh cinta dengan makanan yang biasa dikonsumsi oleh suku bangsa lain. Contohnya: tentu lebih mudah beradaptasi mengenakan pakaian kimono daripada menjadi penggemar ikan mentah seperti orang Jepang itu sendiri.
Contoh terdekat adalah suami saya sendiri. Dia tidak terlalu menikmati makanan India seperti pharata (roti chanay) dengan kuah berbumbu berat seperti kare yang benar-benar bercitarasa India. Bahkan, dia juga selalu mengomentari apa enaknya makan laksa Penang (makanan favorit saya yang akan saya bahas sebentar lagi)? Selera orang memang berbeda-beda, tetapi kalau mau diukur-ukur, semua makanan favoritnya bukan makanan yang saya tidak disukai…contohlah bakso, burung dara goreng, bakmi Andi, kerang, dst. Malahan semua makanan itu bagi saya enak-enak saja kok.
(hahahaha...namanya juga tukang mbadok, alias apa aja sih enak...asal halal dan apalagi gratis...wkwkwkwk)

Saya jadi ingat tentang seorang kawan ayah saya yang bingung mencari makan sewaktu kuliah di Malaysia. Padahal negeri ini masih serumpun dengan Indonesia, bahkan dia pun masih keturunan Minangkabau. Dia tidak terlalu suka makan kare-kare Melayu di Malaysia menurut lidahnya terlalu bercitarasa India.
Tetapi, yang paling tidak bisa saya lupakan adalah pengalaman saya sewaktu diundang ke pesta ulangtahun tetangga saya yang berasal dari Karachi, Pakistan. Saya menikmati sekali sup ayam buatan sang nyonya rumah yang sampai sekarang masih terngiang-ngiang rasanya. Hanya saja, saya terkejut sewaktu disuguhi nasi kuning mereka. Alamak, rasanya manis nian!!

2. Rindu Laksa Penang
Oke. Sekarang kembali ke pokok bahasan saya kali ini. Laksa Penang. Pertama kali saya makan Laksa Penang adalah sewaktu saya sekolah di Malaysia. Di kantin SM Hamid Khan pada waktu itu (1991-1996) menjual menu-menu makanan sebagai berikut:
1. Kantin Melayu menjual nasi lemak, lauk pauknya biasanya ikan bilis atau ikan teri, telur rebus, ikan, dll
2. Kantin taukeh Cina menjual laksa penang, hokian mi, dan loh mi (hitam) berselang-seling. Burger atau hotdog setiap hari Sabtu. Minuman setiap hari.
Jadi, wajar dong, karena lima tahun saya harus makan menu-menu tersebut setiap hari sekolah, maka lidah saya jadi terbiasa dengan makanan tersebut. Hanya saja, terus-terang, saya kurang terlalu menyukai nasi lemak jika memakai ikan bilis atau ikan teri. Jadi, saya hampir jarang membeli nasi lemak. Apalagi di kantin dekat rumah saya pun (kantin Desasiswa Bakti) kalau pagi sudah jual nasi lemak, roti pharata (chanay), dan roti chapatti. Jadi-lah saya makan apa yang tidak dijual di dekat rumah saya.


Loh Mee
Laksa khas Malaysia itu sendiri berbeda-beda. Laksa Johor dengan Laksa Penang sedikit berbeda. Saya ingat ibu saya pernah diajari memasak laksa Johor oleh seorang mahasiswi Melayu dari Johor yang tinggal dekat dengan rumah kami di Desasiswa Bakti. (Tambahan info penting, mahasiswi ini keturunan orang Jawa).
Hokkian Mee
Setelah lama kembali di Indonesia…hmmm mungkin wajar juga kalau saya tiba-tiba kangen sekali dengan makanan-makanan yang biasa saya konsumsi di Malaysia… Sewaktu kuliah, kalau ada uang lebih saya membeli Loh Mi hitam pekat yang dijual tukang nasi goreng di Jalan Sayang, Jatinangor. Saya tidak tahu apakah penjual ini masih ada di Jatinangor. Setiap kali beli loh mi, saya sering kecewa karena yang saya sukai adalah loh mi jenis kuah hitam, dan jarang restoran biasa yang menjualnya (tahu sendiri harga restoran luarbiasa hehehe). Kadang-kadang saya membeli juga roti chanay siap jadi dari supermarket. Kami sekeluarga paling senang kalau Bapak mendapat kiriman makanan atau membawa makanan khas Malaysia.
Nah, sewaktu hamil saya pernah juga ngidam makanan India….masalahnya, suami saya ternyata kurang suka makanan orang India...hehehehe…jadi harus makan sendirian.


Laksa Penang
Saya suka laksa Betawi, tetapi tentu saja karena sudah terlatih selama lima tahun makan siang “laksa penang” maka akhirnya saya lebih suka Laksa Penang daripada laksa-laksa lainnya. Sewaktu hamil anak pertama, selain ngidam makanan India, saya ngidam semua makanan yang biasa saya konsumsi waktu di Malaysia. Terutama Laksa Penang. Laksa Penang-lah yang paling sukar dicari. Kalau mau harus membeli di restoran khusus yang harganya lumayang merogoh kocek saya. Setelah melahirkan, baru kesampaian deh ke restoran ini. Namanya Penang Bistro. Laksa Penang-nya lumayan enak, karena harganya juga lumayan enak di kantong. Hehehehe…


3. Rencana Membuat Laksa Penang
Akhirnya, saya bertekad bagaimana kalau membuat Laksa Penang sendiri? Lalu, saya menjelajahi dunia maya, mengunduh semua resep-resep masakan Malaysia terutama Laksa Penang.

Berikut adalah resep-resepnya:

Resep 1


Ingredients

600g laksa noodles (you can get it easily from supermarkets), scald in hot water and drain


(A):

lkg flaked ikan kembong or ikan parang

A pinch of salt

2000ml water


(B) Spices to grind finely:

6-7 fresh chillies

4-5 dried chillies

1 small piece lengkuas

2cm fresh turmeric
20 shallots
2 cloves garlic
6 candlenuts (buah keras)


(C):
5 stalks daun kesom

2 bunga kantan, cut lengthwise

5-4 stalks serai, smashed


Mix and strain:
50g tamarind (assam jawa)

250ml water

4 pieces asam keping

1 tbsp Maggi Belacan powder (it’s so convenient to use this, instead of roasting a piece of belacan)

Salt and monosodium glutamate to taste


(D) Garnishing:

Slice thinly:
100g pineapple

1 cucumber

2 bunga kantan

3 red chillies
2 big onions
200g lettuce
Mint leaves
Enough sticky black prawn paste (hayko) - dissolve in a little hot water


Method
Boil fish with the water. When fish is cooked remove it from the stock and flake it. Leave water (fish stock) in the pot.
Add (B) and (C) in the fish stock and simmer until it reaches the desired consistency. Put in flaked fish meat and keep the laksa gravy over a moderate heat.

Put laksa noodles into serving bowls. Spoon the laksa gravy over and garnish with (D). Serve hot with a little prawn paste

Resep 2

Recipe Name: Penang Laksa

Category: Nonya/Penang

Penang Laksa comes in two flavours. Laksa assam is made from noodles and fish paste soup. Tamarind or assam is the main ingredient for the soup apart from shrimp paste and mint leaves. Shredded cucumber slices are added along with a sprinkling of other vegetables like lettuce, onions, pineapple and the sliced ginger flower-bud called 'bunga kantan'. Laksa lemak, of Thai origin, is slightly milder. The basic ingredients are the same but coconut milk is used instead of tamarind. The Penang Laksa in this recipe is the "assam" variety.


Ingredients List

a) 1.5 Kg of fish ( use either ikan parang or ikan kembong)

b) 10 cups water

c) 12 dried chillies - scalded and left to stand

d) 6 fresh red chillies
e) thumb-sized piece of mature turmeric
f) 3 stalks of serai
g) 300 gm shallots
h) 200 gm belachan
i) 2 stalks of bunga kantan
j) 8 stalks of daun kesom
k) 1 Tbsp sugar
l) 2 tsp salt
m) 2 cups assam water
n) 1 cucumber
o) half a pineapple
p) 1 big onion
q) 1 bunch mint leaves
r) 1 stalk lettuce
s) 2 sweet pickled cucumber
t) laksa noodles


Preparation: 

The items c) to g) are finely ground; using only 3 of the red chillies for grinding, as the other 3 chillies are sliced and are for the the garnishment, while the fish is deboned after cooking
The "bunga kantan" and the "daum kesum" are thinly sliced; use only one of the "bunga kantan" for the gravy; the other is meant for the garnishment.
for the gravy -
Bring water to the boil and cook fish. Debone fish and return fish bones to the stock and simmer for 20 to 30 minutes, then strain the stock. Add ground ingrediants to the stock and boil with one bunga kantan and the daum kesum. Simmer for 20 more minutes. Add the deboned and shredded fish and the assam water, and season to taste.
for the vegetable garnishment -
Except for the mint leaves which are washed and destalked, slice or shred all the items from n) to s) plus 3 red chilles and the bungah kantan. Arrange the vegetables in separate containers at the table.
for the toppings -
1 bowl "haeko" (black prawn paste) mixed with water to flowing consistency
To Serve: Place the laksa noodles in a bowl. Top them with your choice of sliced or shredded vegetable garnishment, then ladle simmering gravy over the noodles. Add a spoonful of "haeko".
Comments: This laksa is different from the Singapore version. However, for those in Singapore who have acquired the taste for Penang laksa, looks like the only way to enjoy it often, is to prepare it yourself by following my mother's recipe that I have provided here (or to email me for advice on what else to do! ).




Resep 3

Laksa Penang
Sumber: Aneka Hidangan Mi Alaf 21




Bahan-Bahan:

1 kg laksa (dicelur)

1 kg ikan kembung

2 batang bunga kantan
5 keping asam gelugur
10 biji cili padi
1 tangkai daun kesum
2 sudu besar otak udang
2 batang serai (diketuk)
4 liter air
1 biji timun (dihiris)
sedikit daun salad (dihiris)
2 biji bawang besar (dihiris)
2 sudu besar cili kisar
4 biji telur rebus
Garam secukup rasa



Cara:
Rebus ikan kembung hingga lembut. Buangkan tulangnya dan kisar isi ikan hingga halus. Masukkan bawang besar, bunga kantan, serai, daun kesum, cili padi, cili kisar, asam gelugur, otak udang dan air ke dalam periuk. Biarkan mendidih selama 20 minit. Kemudian masukkan isi ikan, garam dan masak lagi selama 10 minit. Masukkan laksa ke dalam mangkuk dab tuangkan

Nah, setelah mendapat tiga resep sebagai bahan acuan saya mulai menjelajahi dunia nyata untuk mengetahui kemungkinan membeli bahan-bahan yang dimasak



4. Perburuan Bahan

Setelah membaca dengan seksama, saya dapati beberapa bahan berikut sukar diperoleh di pasar biasa di Indonesia
o bunga kantan atau bunga kecombrang
Alhamdulillah, setelah keliling berbagai pasar, justru pasar terdekat dengan rumah saya di Vila Mahkota Pesona waktu itu malah banyak menjual bunga kantan ini. Ternyata orang-orang Batak biasa menggunakan bahan ini untuk masakan khas mereka. Kebetulan, di Pasar Pocong, Vila Nusa Indah, dekat rumah saya, banyak sekali orang Batak. Mereka sampai bertanya-tanya untuk apa saya beli kecombrang atau honje. Saya jawab saya mau masak makanan Malaysia….
o daun kesum
Nah, karena daun kesum sepertinya khas hanya ada di Malaysia dan Sumatera, maka saya menggantinya dengan daun kemangi. Jadi ya maaf, rasanya jadi agak berbeda…
o daun mint (sebagai hiasan/pewangi)
Kadang-kadang daun mint digunakan sebagai hiasan. Jadi kalau tidak ada ya tidak saya paksakan untuk cari. Pernah ingin membeli, tetapi sudah kehabisan karena diborong oleh seorang ibu di supermarket.


mi untuk laksa

o mi laksa
Sayang seribu sayang sudah cari sampai ke hipermarket-hipermarket terkemuka, saya masih belum menemukan mi khusus untuk laksa penang; atau mungkin juga saya yang kurang teliti. Jadi, saya memutuskan menggantikannya dengan bihun. Tapi kalau di Bangka Belitung mudah mencari bahan mi ini.



o belacan (terasi)
Karena ini masakan Malaysia, sewaktu masih ada sisa belachan atau terasi Malaysia, maka, saya menggunakan terasi Malaysia. Tetapi, ketika habis, saya pakai saja terasi Cirebon yang tidak kalah enaknya itu…hehehe….

5. Hasil akhir
Pertama kali membuatnya, saya ajak teman-teman kantor di i-Tutor.net makan-makan Laksa Penang ini, lengkap dengan nanasnya, tetapi saya tidak membuat sambal terasinya. Kata mereka, Laksa Penang ini ternyata enak. (Hihihihi…akhirnya saya memuji diri sendiri di tulisan ini...betapa narsisnya dikau)
Hmmm…tapi saya masih jarang membuat Laksa Penang, karena agak repot membeli bahan-bahannya…apalagi sekarang blender untuk mengkisar (memblender) ikan kembung-nya rusak…





Tetapi, setidaknya, sekarang, kalau saya tiba-tiba begitu ingin makan Laksa Penang, saya pasti akan membuatnya sendiri walaupun dengan segala kekurangannya...mau tidak mau karena jarang yang jual dan kalau pun ada yang jual harga seporsinya lebih baik untuk beli ikan kembung 2 kg….hehehe bisa masak Laksa Penang untuk berapa orang tuh???
Namun, karena laksa ini sudah dimodifikasi sedemikian rupa oleh saya, mungkin namanya tidak tepat lagi sebagai Laksa Penang. Bagaimana kalau saya ganti namanya menjadi Laksa Bojong Kulur, boleh tidak ya? (Nanti gantian saya yang dimarahi orang Malaysia hehehe…) karena kreasi laksa ini saya ciptakan di Bojong Kulur, Gunung Putri, Bogor.

Anyway, selamat mencoba. Selamat Makan.



No comments:

Post a Comment